Pindul Artinya

Tak hanya berawal dari sebuah ide kreatif, Gua Pindul juga memiliki sejarah penamaan yang cukup unik

Di balik debutnya menjadi objek wisata yang turut meramaikan industri pariwisata di Kabupaten Gunungkidul, ternyata Gua Pindul juga memiliki sejarah di balik penamaannya lo! Sejarah penamaan gua sakral ini berawal dari kisah perjalanan seorang putra bernama Joko Singlulung yang menyusuri hutan lebat, sungai, hingga gua untuk mencari keberadaan ayahnya.

Saat sedang menyusuri gua, wajah Joko terbentur sebuah batu besar yang ada di dalam gua. Lalu, gua tempat Joko terbentur dinamai Gua Pindul yang berasal dari bahasa Jawa ‘pipi gebendul’ yang memiliki arti pipi yang terbentur.

Gua Pindul muncul berkat ide kreatif dari mahasiswa yang sedang menjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Kemunculan Gua Pindul sebagai objek wisata berawal dari beberapa mahasiswa universitas negeri di Yogyakarta yang sedang menjalani program Kuliah Kerja Nyata atau KKN di Dusun Gelaran. Rencananya mereka ingin meneliti bebatuan dan kedalaman air di dalam gua. Setelah masuk dan melihat keindahannya, para mahasiswa tersebut mengatakan kalau gua itu memiliki potensi untuk menjadi objek wisata. Akhirnya, beberapa bulan kemudian dilakukan penelitian secara mendalam untuk melihat sisi keamanan dan kelayakan gua tersebut untuk wisata.

Akhirnya, pada tanggal 10 Oktober 2010, Gua Pindul resmi menjadi bagian dari objek wisata minat khusus. Sebelum menjadi tempat wisata, gua ini hanya digunakan untuk keperluan hidup masyarakat sekitar karena airnya jernih dan nggak terkena kontaminasi limbah pabrik. Selain itu, gua ini juga sering dijadikan spot memancing karena aterdapat banyak jenis ikan yang bisa dikonsumsi oleh warga sekitar.

Sejarah Goa Pindul Hingga Menjadi Tempat Wisata

03 Oktober 2018 23:19:14 / Berita / Hits : 14779 / Posted by Administrator

Sebelum menjadi tempat wisata yang populer seperti saat ini, Goa Pindul memiliki sejarah yang unik. Salah satu wisata alam di kota Gunungkidul ini terletak di desa Bejiharjo kecamatan Karangmojo. Secara resmi nama Goa Pindul diresmikan oleh pemerintah Kabupaten Gunung Kidul pada tahun 2010 lalu. Sejarah Goa PindulSebelum dibuka sebagai tempat wisata, Goa Pindul dulunya hanya sebuah tempat tak terawat yang dijadikan tempat untuk mandi, mencuci pakaian dan tempat memancing oleh warga sekitar. Goa Pindul juga menjadi sarang kelelawar sehingga terkesan angker sebelum akhirnya para warga dengan sejumlah mahasiswa yang sedang melaksanakan pengabdian ke  masyarakat desa Beji untuk membersihkan kawasan tersebut. Dibalik itu semua, ada juga kisah legenda yang populer dikalangan warga sekitar mengenai asal-usul Goa Pindul ini.Berawal dari kisah perjalanan Joko Singlulung yang menelusuri hutan lebat, sungai dan gua untuk mencari ayahnya. Saat sedang menyusuri 7 gua yang memiliki aliran sungai di bawahnya, kepala Joko terbentur sebuah batu yang terdapat di dalam gua. Gua tempat Joko terbentur tersebut dinamai Gua Pindul yang berasal dari kata dalam bahasa Jawa yaitu pipi gebendul (pindul) yang artinya pipi yang terbentur.Ada juga yang menyebutkan bahwa awal mula Goa Pindul berasal dari kisah perjalanan Ki Juru Mertani dan Ki Ageng Pemanahan yang melakukan perjalanan kearah timur yaitu ke (arah Gunungkidul) dengan membawa seorang bayi. Sementara itu sang bayi terus menangis, Ki Juru Mertani dan Ki Ageng Pemanahan memutuskan untuk memandikan sang bayi. Ki Juru Mertani naik ke salah satu bukit dan menginjak tanah di puncak bukit. Dengan kesaktian yang dimiliki tanah yang diinjak pun runtuh dan mengangalah sebuah lubang besar dengan aliran air dibawahnya, kemudian sang bayi dimandikan di dalam goa di lubang tadi.Sementara Sejarah Goa Pindul versi lain menceritakan bahwa di dalam goa tersebut terdapat sebuah mata air yang terkenal dengan istilah mbelik bagi orang jawa. Mata air tersebut oleh warga sekitar dikenal dengan nama mbelik panguripan yang artinya mata air kehidupan. Mata air yang terdapat dalam Goa Pindul itu juga berhubungan dengan kisah seorang yang bernama Kyai Jaluwesi yang berseteru dengan Bendhogrowong. Keduanya lantas terlibat dalam adu kekuatan dan kesaktian. Kyai Jaluwesi nampaknya menang dalam adu kesaktian tersebut. Bendhogrowong kemudian mengeluarkan kesaktiannya untuk menyerang Kyai Jaluwesi. Namun kesaktian yang dikeluarkan tersebut meleset hingga mengenai anjing piaraan anak kembar Kyai Jaluwesi, Widodo dan Widadi.Anjing yang bernaama Sona Langking itu terluka dan berlari kesana-kemari hingga kemudian menjumpai sumber mata air di semak-semak. Kyai Jaluwesi yang mengejar dan mengikuti anjing tersebut terkejut menemukan anjing itu telah sembuh. Dari situ Kyai Jaluwesi menamakan sumber mata air tersebut dengan nama mbelik panguripan karena dapat menyembuhkan seekor anjing.Wisata Goa PindulPopularitas Goa Pindul saat ini telah menyebar ke penjuru nusantara. Para wisatawan domestik dan mancanegara yang sedang berkunjung ke kota Yogyakarta, banyak yang menyempatkan untuk mengunjungi wisata alam ini. Saat ini Goa Pindul telah menjadi salah satu obyek wisata andalan kabupaten Gunung Kidul selain wisata pantai yang sudah lebih dulu populer.Utuk menyusuri Goa Pindul wisatawan tidak perlu ragu, karena telah diberikan jaminan keamanan oleh pengelola Goa dengan mengenakan peralatan yang telah disediakan dan didampingi pemandu yang berpengalaman. Terbukti dari tahun ke tahun pengunjung semakin meningkat, hingga saat ini sudah ratusan ribu orang mengunjungi tempat ini.

Tags : goa pindul, sejarah goa pindul, wisata goa pindul

Jakarta - Buat kamu yang liburan ke Yogyakarta akhir pekan ini, Goa Pindul d Gunungkidul bisa jadi pilihan. Kamu bisa asyik basah-basahan di sana.Ini merupakan salah satu tempat wisata yang menarik di Gunung kidul, DI Yogyakarta yang wajib kalian kunjungi. Pasalnya, wisata ini tergolong wisata unggulan di Yogyakarta.Apa sih sebenarnya Goa Pindul itu? Goa Pindul merupakan gua vertical yang terdapat di Gunungkidul, nama Pindul sendiri diambil dari kutipan legenda tempat ini, berasal dari kata pipi dan kebendul, disingkat menjadi Pindul.Sejak tahun 2010 wisata ini dikembangkan oleh masyarakat sekitar sehingga sekarang menjadi destinasi unggulan yang ada di Gunungkidul.Di sini kalian bakal diajak menelusuri sungai dalam gua sepanjang 400 meter dan kedalaman airnya antara 1-12 meter. Sebelum penyusuran, pengunjung wajib daftar masuk dan membayar uang masuk melalui salah satu operator pengelola wisata yang ada di sana.Ada banyak sekali pengelola wisata, kalian tinggal pilih tergantung selera. Bagi kalian yang tidak bisa berenang jangan khawatir, karena pengelola banyak yang menyediakan peralatan berenang seperti ban dan jaket pelampung serta adanya pemandu.Nah bagi kalian yang mau berenang ke tempat ini sebaiknya menitipkan segala perhiasan ke pengelola wisata di tempat penitipan barang yang tersedia, karena dikhawatirkan akan hanyut apabila dipakai.Jangan khawatir juga bagi kalian penggila foto selfie. Kalian tidak perlu khawatir dengan hp, pasalnya di sini juga banyak penjual kantong hp anti air. Jadi kalian masih bisa foto-foto.Sebelum kita menuju ke Goa Pindul, terlebih dahulu kita harus naik kendaraan roda 4 transportasi lokal yang ada di sana.Pada umumnya masyarakat sekitar menamainya dengan nama Pajero. Apa sih pajero? Itu merupakan singkatan dari panas jobo jero artinya kalian bukan naik mobil pajero yang ber-AC itu ya, tetapi kalian bakal naik mobil pick up berdiri tanpa menggunakan AC.Jangan khawatir bakal jatuh, karena mobil ini sudah dilengkapi dengan keamanan. Jadi tujuannya kalian bisa menikmati suasana desa sekitar.Di tempat ini selain untuk mengangkut orang, mobil ini juga yang bakal mengangkut ban yang telah selesai kalian gunakan nanti. Setelah berjalan kurang lebih 3 menit, kalian akan smpai di salah satu sekretariat pengelola tempat wisata tersebut.Kalian harus turun dan mengambil ban satu persatu. Setelah itu kalian berjalan kurang lebih 100 meter ke mulut gua. Setelah sampai di mulut gua, kalian harus naik ke atas ban dan ban kalian akan dikaitkan dengan ban yang lainnya. Tujuannya agar tidak terpisahkan sama rombongan.Di sini kalian akan berpetualang selama kurang lebih 40 menit, ditemani pemandu wisata. Kalian bakal ngerti sejarahnya. Awalnya sih terang, tapi kalau sudah sampai di tengah-tengah kalian bakal merasakan suasana di malam hari. Biasanya pemandu wisata menggunakan senter.Selain untuk berwisata, Goa Pindul juga merupakan rumah bagi burung wallet dan kelelawar. Warga di sekitar menyebutnya dengan sebutan 'kampret'.Setelah selesai melakukan penyusuran, kalian bakal kembali ke lokasi awal untuk mengembalikan ban dan jas pelampung. Bagi kalian yang lapar, di sekretariat ini juga masyarakat banyak yang berjualan aneka makanan dan minuman khas dari Gunungkidul. Tinggal selera, traveler mau pilih yang mana.Itu sedikit cerita tempat Wisata Yogya tersebut, semoga bermanfaat!

Kalau ngomongin tentang tempat wisata, Provinsi Yogyakarta hampir selalu masuk ke dalam bucketlist liburan bagi para traveller. Pasalnya, provinsi yang istimewa ini selalu menghadirkan tempat wisata yang indah dan bisa menjadi tempat untuk rekreasi bersama keluarga. Mulai dari pantai, gunung, hutan, hingga gua semua bisa kamu temukan di sini. Yap, salah satunya adalah Gua Pindul.

Gua ini dikenal karena terdapat di aliran sungai bawah tanah sehingga harus menggunakan ban untuk menyusurinya. Kegiatan susur gua ini dikenal dengan istilah cave tubing. Di balik ketenarannya, ternyata gua ini juga menyimpan sejarah penamaan yang cukup unik lo! Kira-kira seperti apa ya sejarahnya? Yuk simak ulasan Hipwee Travel berikut!

Seperti judul di atas, kami akan menuliskan sedikitnya 7 alasan wisatawan tertarik mengunjungi Goa Pindul.

Berikut alasan alasan tersebut, dengan sumber wisatawan yang telah mengunjungi goa pindul menggunakan provider dari kami Wira Wisata.

Penasaran adalah salah satu faktor terbesar sebelum orang mengunjungi sebuah tempat wisata.

Goa Pindul memang terkesan heboh dan fenomenal. Obyek wisata yang baru dibuka sekitar 6 tahun lalu ini sudah dikenal di seluruh Indonesia, bahkan seluruh dunia.

Ini terbukti, kami sering mendapat email dan telepon dari tourist asing yang menghubungi kami untuk reservasi tiket.

Tak dapat dipungkiri, kemajuan tehnologi dan informatika yang pesat sangat membantu kami mengenalkan obyek wisata yang kami kelola hingga penjuru dunia. Selain kami mempromosikan melalui website pindul.net ini, kami juga menggunakan media sosial yang ada.

Kami juga di bantu oleh banyak penulis-penulis hebat dari website-website wisata besar dan terkenal,

setelah tahu dengan media tv atau media internet lainnya. Orang cenderung tertarik pada gambar-gambar yang indah. Keindahan Goa Pindul memang tidak hanya di gambar atau foto saja, namun adalah keindahan yang nyata. Keindahan alam gua ini sangat unik, mungkin tidak akan dijumpai di obyek wisata gua yang lain. Bagi orang yang suka dengan hal-hal yang baru dan fresh, tentu akan sangat penasaran. Keindahan memang akan lebih terlihat jika anda berkunjung di saat yang tepat.

Apa yang indah di Goa Pindul ? Banyak !!! Wisatawan tidak hanya melihat batu yang bentuknya unik-unik saja. Pemandu lokal yang mengantarkan akan menjelaskan seluruh isi gua, jadi wisatawan akan lebih memahami. Sensasi cave tubing juga menjadi daya tarik sendiri, karena rata-rata obyek wisata tidak menggunakan alat wisata seperti ini.

pada dasarnya, mitos adalah kontroversial. Sebagian percaya, sebagian lagi tidak percaya, ini tergantung pendapat masing-masing.

Karena letak lokasi goa pindul memang berada di wilayah dengan masyarakat yang masih kental dengan budaya adat dari leluhur, mitos -mitos di Goa Pindul seakan menjadi bumbu pemanis untuk keindahan surga tersembunyi ini.

Mitos Goa Pindul juga salah satu yang dapat menarik para wisatawan untuk berkunjung. Adapun mitos-mitos tersebut adalah mitos Batu Perkasa yang dipercaya dapat membuat pria perkasa jika menyentuhnya dan mitos batu Mutiara yang membuat wanita tambah cantik dan awet muda jika beruntung terkena tetesan air dari batu ini.

Pelayanan bersahabat dari semua crew kami juga tidak perlu diragukan. Pelatihan yang di berikan oleh program Bhakti BCA sangat membantu kami untuk memberikan pelayanan terbaik. Salah satunya adalah misi yang berjudul "Sentuhan Pelayanan Prima".

Selain dangan harga tiket yang murah, juga mendapatkan servis pelayanan yang memuaskan. Banyak pengunjung yang menuliskan review di tripadvisor, sebagian besar mereka bilang pelayanan yang "ramah" di tempat kami. Ini juga menjadi daya tarik goa pindul yang utama. Dari ini kami menyimpulkan bahwa, pelayanan akan lebih di utamakan orang daripada harga.

Meskipun kami tidak pernah memberikan promo harga secara besar-besaran, namun kami masih dipercaya sebagian besar travel agent seluruh Indonesia yang membuka trip ke Goa Pindul dan melalui provider kami.

Tidak semua wisatawan yang datang ke tempat kami adalah orang baru, orang yang baru sekali ini mengunjungi goa pindul. Tapi mereka bahkan ada yang 3-5 kali. Alasannya bermacam-macam: ajak teman yang lain, ambil waktu yang tepat, terkesan sama pemandunya, kangen sama masakan kulinernya, dll.

Wisata Goa Pindul adalah wisata yang kompleks, dapat dilakukan oleh siapa saja. Tidak di perlukan keahlian khusus. Keamanan di jamin oleh pengelola, tentu harus mentaati prosedur. Tersedia untuk semua umur, dari balita hingga lanjut usia.

Peralatan yang di sediakan juga dapat di sesuaikan sesuai kebutuhan. Pemandu adalah berasal dari penduduk setempat, akan sangat hafal dan mengerti medan yang dilalui dan dapat menjelaskan apa saja yang ada didalam gua.

Phobia air, tidak bisa berenang, takut gelap, takut hewan liar, takut tenggelam dll. Kami rasa ini tidak cukup menjadikan alasan untuk tidak mengunjungi Goa Pindul. Anda harus tahu, dari tahun 2010 hingga sekarang sudah ratusan ribu orang mungkin hingga jutaan,kami tidak dapat menghitung secara pasti karena banyaknya pengelola Goa Pindul.

Dari semua wisatawan di Wira Wisata, menurut survey kami 70% tidak bisa berenang. Ini termasuk anak-anak, dewasa dan lansia. Mereka semua aman, tidak pernah terjadi sesuatu yang tidak di inginkan. Hanya pastikan kesehatan sebelum penyusuran. Jangan memaksa untuk tetap masuk jika merasa badan kurang fit. Itu saja sudah cukup.

Wisatawan tidak wajib turun dari ban, ban tubing yang sudah di modifikasi dengan tali silang ini akan menahan anda tidak tenggelam atau terbalik saat duduk diatasnya. Apalagi wisatawan juga wajib mengenakan jaket pelampung. Jaket pelampung yang kami sediakan, sudah memenuhi standart SAR. 2x24 jam tetap mengambang di permukaan air laut, apalagi di gunakan di air tawar akan lebih lama lagi.

Takut gelap, kegelapan di tengah goa pasti sangat pekat, tapi jangan khawatir, pemandu selalu membawa alat penerangan berupa senter, alat ini juga membantu menunjukkan yang mereka ceritakan. Jangan pula takut dengan hewan liar, goa pindul sudah di sterilkan dari binatang yang membahayakan. Sterilisasi ini setiap hari dilakukan untuk memastikan keamanan pengunjung.

Salah satu menghilangkan rasa takut itu adalah berfikir positif.

Tulisan di atas adalah contoh apa saja yang menjadi daya tarik goa pindul.

Mungkin anda atau orang lain punya alasan berbeda yang membuat tertarik untuk berkunjung.

Bagi anda yang tertarik untuk mengunjungi Goa Pindul dan ingin menggunakan fasilitas dan pelayanan terbaik dari Wira Wisata, Silahkan hubungi kami.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

7°55′46″S 110°38′25″E / 7.929429°S 110.640349°E / -7.929429; 110.640349

Gua Pindul (bahasa Jawa: ꦒꦸꦮꦥꦶꦤ꧀ꦢꦸꦭ꧀, translit. Guwa Pindul) adalah objek wisata berupa gua yang terletak di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul.[1][2] Gua Pindul dikenal karena cara menyusuri gua yang dilakukan dengan menaiki ban pelampung di atas aliran sungai bawah tanah di dalam gua, kegiatan ini dikenal dengan istilah cave tubing.[2] Aliran sungai bawah tanah dimulai dari mulut gua sampai bagian akhir gua, di dalam gua terdapat bagian sempit yang hanya bisa dilewati satu ban pelampung, sehingga biasanya wisatawan akan bergantian satu per satu untuk melewati bagian ini.[3] Panjang gua Pindul adalah 350 meter dengan lebar 5 meter dan jarak permukaan air dengan atap gua 4 meter.[4][5] Penelusuran gua Pindul memakan waktu kurang lebih selama satu jam yang berakhir pada sebuah dam.[4] Aliran sungai yang berada di dalam Gua Pindul berasal dari mata air Gedong Tujuh.[4] Objek wisata Gua Pindul diresmikan pada 10 Oktober 2010.[4]

Desa Bejiharjo terletak di kawasan pebukitan karst sehingga didominasi oleh batuan.[6] Gua Pindul dapat dicapai dari kota Yogyakarta menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor atau mobil melewati jalan Wonosari, letaknya sekitar 7 km ke arah utara kota Wonosari, setelah memasuki Desa Bejiharjo, perjalanan dilanjutkan mengikuti jalan aspal.[4][5] Lokasi sekretariat Gua Pindul berada di ujung jalan.[4] Penulusuran di dalam gua akan terdapat formasi bebatuan stalaktit, yaitu yaitu sejenis mineral sekunder yang menggantung di langit-langit gua kapur.[7] Bahkan ada stalaktit yang sudah tumbuh sampai bawah dan menjadi seperti pilar.[6] Beberapa batuan karst masih hidup dan meneteskan air.[8] Gua Pindul terbagi menjadi tiga zona, yaitu zona terang, remang dan gelap.[1][7] Salah satu bagian Gua Pindul terdapat tempat yang cukup lebar sehingga terlihat seperti kolam dan terdapat celah yang cukup lebar tempat sinar matahari masuk.[5] Celah ini juga dapat dilalui sebagai jalur masuk dengan cara memasuki gua secara vertikal.[5] Tempat wisata sekitar Gua Pindul terdapat Gua Gelatik (gua kering), monumen peninggalan Jenderal Soedirman, serta situs purbakala Sokoliman

Legenda penamaan Gua Pindul yang dipercayai dan dikisahkan turun temurun oleh masyarakat sekitar berasal dari kisah perjalanan Joko Singlulung yang menelusuri hutan lebat, sungai, hingga gua untuk mencari ayahnya.[5][7] Saat sedang menyusuri 7 gua yang memiliki aliran sungai di bawahnya, kepala Joko terbentur sebuah batu sesar yang ada di dalam gua.[5] Gua tempat Joko terbentur tersebut dinamai Gua Pindul yang berasal dari kata dalam bahasa Jawa pipi gebendul yang berarti pipi yang terbentur.[2][5][9]

Objek wisata air ini terletak di Desa Bejiharjo yang dikelilingi oleh kawasan perbukitan karst dan kealamiannya masih terjaga hingga kini

Setelah mengetahui asal-usul serta sejarah penamaan Gua Pindul, kamu bisa mengunjungi objek wisata ini yang terletak di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. Gua ini bisa diakses menggunakan kendaraan roda dua dan empat dengan melewati Kota Wonosari. Sesampainya di gua, kamu bisa membeli tiket dan memilih ban pelampung yang akan kamu gunakan untuk susur gua. Oh ya, kamu juga bisa menyewa jasa foto untuk mengabadikan momen selama menyusuri gua.

Kamu akan dipandu oleh seorang tour guide yang akan bercerita seputar Gua Pindul dan menemanimu menyusuri gua sepanjang 350 meter selama kurang lebih satu jam. Selama susur gua, kamu akan menemukan beragam bentuk stalaktit yang unik. Bahkan di Gua Pindul terdapat sebuah stalaktit yang menjulang hingga ke bagian bawah permukaan air dan dinobatkan sebagai stalaktit terbesar ke 4 di dunia lo! Keren banget, ya?

Selain memiliki sejarah penamaan yang cukup unik, Gua Pindul juga kaya akan warisan alam seperti stalaktit dengan beragam bentuk dan ukuran. Gimana SoHip? Tertarik untuk mengunjungi gua bawah tanah yang satu ini?

Goa Pindul Yogyakarta, Menikmati Tiga Zona di Sepanjang Sungai Bawah Tanah

“Sebelum sampai di finish penyusuran sungai, dari dalam goa kamu akan melihat cahaya indah yang nampak dari atas. Inilah yang di sebut cahaya surga yang tersembunyi di Jogja (istilah yang nge-trend: The Hidden Paradise of Jogja). Untuk dapat melihat cahaya seperti ini, anda harus berkunjung pada jam 10-12 siang dan saat cuaca cerah”.

GUDANGJOGJA.ID. Kekayaan wisata Jogja tidak hanya terbatas pada obyek-obyek wisata sejarah, taman bermain ataupun wisata bahari saja. Namun bagi wisatawan yang menyukai aktifitas wisata ekstrem di tempat terbuka yang menyatu dengan alam, Jogja juga punya tempatnya salah satunya Goa Pindul.

Goa Pindul Jogja menawarkan sensasi keseruan menyusuri sungai atau yang lebih dikenal dengan istilah Cave Tubing. Kegiatan ini semakin menarik untuk dilakukan di tempat ini lantaran treknya berselimut panorama keindahan alam Jogja dan dibumbui sedikit mitos.

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai Goa Pindul, yuk, disimak ulasan selengkapnya!

MITOS LEGENDA JOKO SINGLULUNG

Legenda penamaan Gua Pindul yang dipercayai dan dikisahkan turun temurun oleh masyarakat sekitar berasal dari kisah perjalanan Joko Singlulung yang menelusuri hutan lebat, sungai, hingga gua untuk mencari ayahnya. Saat sedang menyusuri 7 gua yang memiliki aliran sungai di bawahnya, kepala Joko terbentur sebuah batu sesar yang ada di dalam gua. Gua tempat Joko terbentur tersebut dinamai Gua Pindul yang berasal dari kata dalam bahasa Jawa pipi gebendul yang berarti pipi yang terbentur

DAYA TARIK GOA PINDUL

Goa Pindul, sebuah destinasi wisata terkenal yang berasal dari Gunungkidul, Yogyakarta. Gua yang sungainya memiliki panjang 350 meter ini sering digunakan untuk cave tubing. Cave tubing sendiri adalah sebuah kegiatan menyusuri sungai bawah tanah dengan dilengkapi helm, ban, dan pelampung. Untuk perlengkapannya sudah disiapkan oleh pihak pengelola.

Baca juga: Pantai Parangtritis, Sunset Yang Romantis Baca juga: Pantai Parangkusumo, Mistis Namun Indah

Gua ini berada di perbukitan berjenis Karst dengan lebar lubangnya sekitar 5 meter. Sungai bawah tanah di gua ini memiliki kedalaman 5 – 12 meter tergantung intensitas curah hujan, dengan tinggi atap gua ke permukaan air hanya 4 meter. Dengan airnya yang hijau cemerlang, Kamu akan melihat betapa indahnya sungai bawah tanah di gua ini.

Perkampungan di sini masih tergolong alami dan asri, karena Goa Pindul sendiri berada di perbukitan di tengah hutan. Jika berkunjung kesini, kamu akan menemukan keindahan yang akan membuat kamu rileks sejenak dari kesibukan pekerjaan. Kesejukan di sini sangat direkomendasikan bagi para pecinta alam.

Stalaktit Terbesar ke-4 di Dunia

Stalaktit adalah bagian gua yang terbentuk dari endapan kalsium karbonat serta mineral lain yang ikut terendap pada air mineral. Benda ini terdapat pada langit-langit gua. Sementara itu, Stalaktit yang berada di Goa Pindul disebut sebagai Stalaktit terbesar ke 4 di dunia. Butuh tangan lima orang dewasa untuk melingkari benda ini.

Ketika menyusuri sungai bawah tanah, kamu akan melihat banyak stalaktit dan stalagmit berjejeran indah dan meneteskan air yang mengandung mineral. Ada sebuah mitos terkenal di antara warga, pengunjung, serta pengelola tempat wisata jika kamu terkena tetesan batu tertentu akan menjadi kuat untuk laki-laki, dan awet muda untuk perempuan.

Bentuk aslinya, Stalaktit ini gabungan dengan Stalakmit yang tercipta dan tetap tumbuh selama ribuan tahun. Beberapa Stalaktit di sini memang besar dan panjang, membuktikan bahwa gua ini sudah ada dari jutaan tahun lalu.

Cave Tubing, Menikmati Tiga Zona di Sepanjang Jalur Sungai

Baca juga: Pasar Beringharjo, Pasar Tertua di Yogyakarta

Zona yang dimaksud di sini adalah jalur yang kamu lewati ketika menyusuri sungai bawah tanah Goa Pindul. Zona tersebut terbagi menjadi tiga, zona terang, zona remang, dan zona gelap. Yang membedakan dari ketiga zona tersebut adalah pencahayaan dalam gua.

Zona terang merupakan area pertama yang akan dilewati pengunjung dengan lintasan berada setelah garis start. Selama menyusuri zona terang, pengunjung akan dapat melihat keeksotisan sisi dalam goa yang dihiasi berbagai bentuk ornamen beserta stalaktit dan stalagmit yang menggantung di langit goa.

Stalaktit dan stalagmit di zona ini masih terus tumbuh sehingga pemandu akan mengingatkan peserta untuk tidak menyentuhnya. Beberapa hewan liar seperti Kelelawar dan Laba-laba pun kadang terlihat meramaikan suasana.

Berbeda dengan suasana di zona terang, di zona remang ini cahaya sudah sangat minim sehingga penerangan akan dibantu menggunakan headlamp yang dibawa pemandu dan pengunjung. Di zona remang ini juga masih terdapat stalaktit dan stalagmit. Ukuran dan bentuknya pun semakin beragam dan tetap eksotis layaknya lukisan seorang seniman.

Selain dihiasi stalaktit dan stalagmit, di zona remang ini juga terdapat beberapa sarang burung Walet. Dari informasi pemandu, zona remang ini ternyata memang difungsikan juga sebagai tempat peternakan walet.

Dan yang terakhir merupakan zona gelap. Disini kamu tidak akan menemukan apa-apa karena suasana terlalu gelap. Jangan khawatir, karena tour guide biasanya menjelaskan dan menemani hingga sampai ke pintu keluar.

The Hidden Paradise of Jogja

Sebelum sampai di finish penyusuran, dari dalam goa kamu akan melihat cahaya indah yang nampak dari atas, inilah yang di sebut cahaya surga yang tersembunyi di Jogja (istilah yang nge-trend: The Hidden Paradise of Jogja). Untuk dapat melihat cahaya seperti ini, anda harus berkunjung pada jam 10-12 siang dan saat cuaca cerah.

Disini biasanya pemandu akan menyarankan untuk turun dari ban dan mempersilahkan berenang atau melompat dan berfoto-foto di sana.

River Tubing Oyo (Rafting)

Biasanya wisatawan setelah masuk ke Goa Pindul memilih melanjutkan wisata River Tubing Oyo atau disebut susur sungai oyo. Jarak antara Goa Pindul dengan Sungai Oyo, kurang lebih 1 km.

Meskipun dengan menggunakan peralatan khusus yang sama saat menyusuri Goa Pindul, River Tubing Oyo ini berbeda lokasi dan view pemandangannya.  Obyek wisata ini lebih menyatu ke alam terbuka dan sedikit adventure.

LOKASI DAN AKSES MENUJU GOA PINDUL

Goa Pindul terletak di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul. Goa Pindul dapat diakses dari beberapa tempat, salah satunya dari pusat Kota Yogyakarta. Butuh waktu sekitar 1,5 jam dengan menempuh jarak kurang lebih 46 kilometer. Perjalanan akan terasa nyaman karena jalanan sudah sangat bagus. Walau banyak rute perjalanan menuju lokasi goa, ada satu rute yang tercepat untuk sampai ke sana, yaitu melewati Kota Wonosari.

Jika takut tersesat dan tidak ingin ribet, kamu dapat mengikuti salah satu paket wisata dan tur yang ada di sana. Biasanya mereka menawarkan untuk mengantar dari area jemput hingga pulang nantinya.

JAM BUKA DAN HARGA TIKET

Jika ingin mengunjungi tempat ini, ada patokan biaya yang harus kamu keluarkan demi melihat keindahan Goa Pindul. Seperti, ketika memasuki wilayah goa, kamu diharuskan membayar Rp 10.000. Sebelum itu pun ada penarikan biaya parkir, Rp 2.000 untuk sepeda motor, Rp 5.000 untuk mobil dan Rp 15.000 untuk kendaraan besar seperti bus.

Berbeda dengan tiket masuk untuk warga lokal yang berharga Rp 10.000, tarif untuk para wisatawan luar negeri sedikit lebih mahal, yaitu Rp 25.000 per orang. Sementara untuk anak-anak, akan dipatok tarif setengah harga dari orang dewasa.

Setelah memasuki wilayah Goa Pindul, kamu diharuskan membayar Rp 40.000 untuk bisa memasuki gua ini. Jangan lupakan bahwa biaya tersebut belum termasuk sewa alat-alat Cave Tubing. Peralatan seperti ban, sepatu karet, helm, dan pelampung menjadi satu paket yang harga sewanya sekitar Rp 60.000. Jangan kuatir, biaya yang kamu keluarkan sepadan kok dengan keindahan wisata Gua Pindul.

WAKTU TERBAIK BERKUNJUNG

Untuk berkunjung kesini, sebaiknya usahakan menghindari hari-hari weekend atau libur panjang. Biasanya hari tersebut sangat padat pengunjung, walaupun hari-hari biasapun Goa Pindul tetap banyak pengunjung.

Selain itu, agar mendapatan moment terbaik untuk berfoto, sebaiknya kamu berkunjung pada jam jam 10-12 siang, dikarenakan keindahan “The Hidden Paradise of Jogja” akan nampak sangat menawan pada jam tersebut dan disaat cuaca cerah tak ada mendung.

Nah..yuk segera ajak temen-temen kamu dan pilih tanggal yang tepat utk berkunjung ke sini. Pastikan juga kamu berkunjung di saat yang tepat, untuk mendapatkan moment dan spot foto terbaik.

Materi: https://wisatabagus.com, https://www.itrip.id, https://id.wikipedia.org, https://www.pindul.net, berbagai sumber Foto: Instagram @wahyudinr, @andaa, @steven_pangadi, @goapindul.id

Yuk dukung gerakan "Bergerak Bersama Untuk Yogyakarta".

Setiap pembelian produk di gudangjogja.id, kamu turut membantu pengrajin lokal, pelestarian lingkungan dan peduli fakir miskin & anak yatim. Seluruh produk gudangjogja.id berasal dari pengrajin lokal, 0.5% dari pembelianmu disalurkan dalam kegiatan sosial peduli lingkungan dan 2.5% pembelianmu disalurkan kepada fakir miskin & anak yatim di lokasi DIY dan sekitarnya.

DAPATKAN PRODUK GUDANGJOGJA.ID DISINI!!

Salah satu wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta yang belakangan sedang naik daun adalah Goa Pindul. Wisata alam ini terletak dan berlokasi di desa Bejiharjo, kecamatan Karangmojo, kabupaten Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta. Popularitas wisata Goa Pindul tak lepas dari keunikan wisatanya yaitu menyusuri gua dengan media ban pelampung melalui aliran sungai sambil menikmati keindahan stalaktit dan stalakmit khas gua. Kepopuleran Goa Pindul juga didukung oleh kemudahan akses dan kisah yang menyelimutinya.

Lantas seperti apakah sejarah awal Goa Pindul hingga terkenal sampai sekarang ini? Mungkin Anda masih penasaran. Yuk sama-sama simak ulasan dan informasi sejarah Goa Pindul berikut ini.

Legenda dan Misteri Goa Pindul

Sejarah Goa Pindul berawal dari perjalanan Ki Juru Mertani dan Ki Ageng Pemanahan yang merupakan utusan Panembahan Senopati dari Kerajaan Mataram untuk mencari seorang bayi. Ketika bayi tersebut ditemukan keduanya membawa bayi tersebut ke arah timur yaitu wilayah Gunung Kidul yaitu di daerah Karangmojo. Suatu saat bayi tersebut menangis. Kedua utusan itu pun lantas memandikan sang bayi.

Ki Juru Mertani mencoba naik ke bukit. Ia kemudian menginjak tanah bukit tersebut. Dan dengan kesaktiaannya tanah itu pun menganga dan runtuh sehingga membentuk lubang yang terdapat aliran air di dalamnya.

Setelah itu sang bayi pun di bawa turun dan akan dimandikan. Saat itulah pipi bayi itu terbentur (kebendhul) batu yang terdapat di goa. Nah, dari situlah kemudian berkembang nama Goa Pindul dari pipi yang terbentur (kebendhul).

Sejarah Goa Pindul Versi Lain

Masyarakat yang berada di sekitar kawasan wisata Goa Pindul rupanya punya cerita dan mempercayai bahwa Goa Pindul berawal dari perjalanan dan petualangan Joko Singlulung. Joko Singlulung melakukan penelurusan dan pencarian guna menemukan ayahnya. Ia menyusuri area hutan, sungai, dan goa-goa. Ketika sedang berada dalam 7 (tujuh) gua yang terdapat aliran sungai di dalamnya, kepala Joko terbentur dengan sebuah batu yang terdapat dalam goa yang ia susuri. Dari peristiwa benturan itulah kemudian nama goa di mana Joko mencari ayahnya dikenal dengan nama goa Pindul yang asalnya dari bahasa Jawa yaitu pipi gebendul (pindul) yang artinya pipi yang terbentur.

Sementara sejarah Goa Pindul versi lain mengungkapkan bahwa di dalam goa tersebut terdapat sebuah mata air (mbelik). Mata air tersebut oleh masyarakat sekitar dikenal dengan sebutan mbelik panguripan yang artinya mata air kehidupan.

Mata air yang terdapat dalam Goa Pindul itu juga berhubungan dengan kisah seorang yang bernama Kyai Jaluwesi yang berseteru dengan Bendhogrowong. Keduanya lantas terlibat dalam adu kekuatan dan kesaktian.

Kyai Jaluwesi nampaknya menang dalam adu kesaktian tersebut. Bendhogrowong kemudian mengeluarkan kesaktiannya untuk menyerang Kyai Jaluwesi. Namun kesaktian yang dikeluarkan tersebut meleset hingga mengenai anjing piaraan anak kembar Kyai Jaluwesi, Widodo dan Widadi. Anjing yang bernaama Sona Langking itu terluka dan berlari kesana-kemari hingga kemudian menjumpai sumber mata air di semak-semak. Kyai Jaluwesi yang mengejar dan mengikuti anjing tersebut terkejut menemukan anjing itu telah sembuh. Dari situ Kyai Jaluwesi menamakan sumber mata air tersebut dengan nama mbelik panguripan karena dapat menyembuhkan seekor anjing.

Awal Wisata Goa Pindul

Sebelum menjadi sebuah objek wisata yang terkenal dan menjadi salah satu andalan kabupaten Gunung Kidul, Goa Pindul awalnya hanyalah sebuah goa yang tak terawat dan menjadi sarang kelelawar. Lantas warga bekerjasama dengan sejumlah aparat pemerintah desa Bejiharjo untuk membersihkan kawasan tersebut. Karena keunikannya goa ini kemudian dijadikan dan dikembangkan menjadi objek wisata alam. Pada tahun 2010 pemerintah Kabupaten Gunung Kidul meresmikan goa ini dengan nama Goa Pindul. Dari situlah kemudian objek wisata Goa Pindul menjadi terkenal. Begitulah sejarah Goa Pindul.

Yogyakarta memang menyimpan banyak potensi wisata alam termasuk yang menawarkan petualangan. Salah satunya adalah wisata Goa Pindul Jogjakarta. Gua purba yang akan membawa wisatawan mengarungi sungai di sepanjang lorong dalam gua. Beragam aktivitas wisata bisa dilakukan di gua yang berlokasi di Gunung Kidul ini. Memang kegiatan utamanya adalah cave tubing.

Goa Pindul beralamatkan Dusun Gelaran II, RT.3/16, Gunungbang, Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55891.

Nama Goa Pindul diambil dari nama Pindul. Sementara, Pindul sendiri terdiri dari 2 kata, yaitu “Pipi” dan “Kebendul” Jadi, bisa disingkat sebagai dengan nama Pindul. Goa yang satu ini terbentuk sejak zaman dahulu, menjadi salah satu goa alami yang dimiliki oleh Gunung Kidul, diperkirakan terbentuk berjuta-juta tahun yang lalu.

Di dalam goa akan dimanjakan dengan keelokan stalagtit dan stalagmit sambil menikmati segarnya air sungai yang mengalir di bawah goa. Sajian kuliner yang beraneka ragam juga dijajakan oleh penduduk lokal, jadi wisatawan tidak perlu khawatir mencari referensi tempat makan. Fasilitas umum juga sudah disediakan untuk menambah kenyamanan pengunjung, seperti toilet umum, area parkir yang luas, dan mushola.